Ayat Al-Qur'an dan Hadits kaitan dengan Perpustakaan



Nama                  : Susita
NIM                    : 1730403076
Kelas                   : 17 PUS B
Mata Kuliah         : Pengantar Ilmu Perpustakaan                           
Dosen Penganjar  : Rusmiatiningsih, S. Ag, S.IPI., M.
Link Blog             :
susitapga@gmail.com

        AYAT-AYAT AL QURA’AN DAN HADITS NABI BERKAITAN   DENGAN  PENDIDIKAN ( PERPUSTAKAAN )

A. Perpustakaan dalam pandangan Alquran dan Islam
Sejarah menyatakan bahwa perpustakaan pada masa lalu dan sekarangpun  mempunyai fungsi dan peran yang besar dalam membangun peradaban dan kejayaan Islam. Banyak informasi dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh cendikiawan muslim yang kemudian karyanya disimpan didalam perpustakaan selama berabad-abad. Bahkan fungsi dan peran perpustakaan pada masa kejayaan Islam banyak diadopsi oleh sebagian besar perpustakaan di negara maju seperti Inggris dan Amerika. Hal ini menunjukkan bahwa peran perpustakaan pada masa awal Islam sangat penting dalam pengembangan dan memajukan masyarakat.
Al-Qur’an memandang perpustakaan sebagai sarana yang sangat penting untuk bisa mengubah suatu bangsa yang semula tidak memahami apa-apa menjadi bangsa yang berpengetahuan dan  memiliki peradaban yang tinggi. Hal ini terbukti dengan disebutkannya peran-peran perpustakaan didalam al-Qur’an yang setidaknya terdiri dari beberapa konsep, konsep membaca,  konsep menulis, konsep ilmu pengetahuan,  konsep pendidikan,  konsep ibadah,  konsep komunikasi dan informasi.Dalam kaitannya tersebut, al-Qur’an memang tidak secara langsung dan jelas membicarakan tentang konsep kepustakawanan karena ia bukanlah kitab ilmu perpustakaan.
Demikian pula Muhammad SAW diutus Allah SWT, bukanlah sebagai seorang ‘pustakawan’ yang mempunyai kompetensi di bidang ilmu perpustakaan atau bekerja di perpustakaan. Muhammad SAW adalah seorang Nabi yang di dalamnya terdapat suri tauladan bagi segenap umat manusia. Meskipun demikian, jika dicermati lebih lanjut maka akan ditemukan ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi yang memberikan isyarat tentang prinsip-prinsip kepustakawanan. Salah satu ayat al-Qur’an terpenting yang berkaitan erat dengan prinsip kepustakawanan adalah ayat-ayat dalam surat al-‘Alaq yang merupakan wahyu pertama.
Wahyu pertama yang diterima  Nabi Muhammad SAW adalah lima ayat pertama dari surat al-‘Alaq. Penelitian terhadap alam semesta tidak dapat dilepaskan dari kegiatan membaca dan menelaah terhadap teks-teks tertulis, baik dalam bentuk media cetak seperti buku, jurnal, paper atau makalah, dan laporan penelitian maupun non cetak kaset, video cassette, CD-ROM, dan film. Suatu kegiatan penelitian ilmiah harus mendasarkan pada kajian literatur yang telah ada, dan karenanya kegiatan membaca atau menelaah literatur tertulis merupakan bagian yang penting.
Dalam kerangka ilmu perpustakaan, maka perintah membaca seperti ditunjukkan dalam surat al-‘Alaq tidak hanya dilihat pada aspek kesesuaian dengan fungsi perpustakaan sebagai sarana pembelajaran yang ditunjukkan pada adanya kegiatan membaca dan memahami sumber-sumber informasi atau literatur yang menjadi koleksi perpustakaan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, akan tetapi perintah membaca tersebut dapat berarti anjuran untuk menciptakan atau mendirikan sarana yang memungkinkan kegiatan membaca itu berlangsung.
Artinya, dalam perintah membaca terkandung makna bahwa Allah SWT.  menghendaki sarana baca sehingga ajaran membaca tersebut menjadi kenyataan yang pada gilirannya dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk kegiatan membaca adalah perpustakaan.  Dengan demikian, mendirikan perpustakaan sebagai sarana baca, sarana pembelajaran merupakan suatu pengembangan dari upaya untuk mewujudkan budaya membaca sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT. 
Bahkan dalam salah satu kaidah hukum Islam dijelaskan bahwa perintah terhadap suatu hal dan perkara, maka berarti pula perintah untuk menciptakan sarana yang memungkinkan perintah pertama tersebut terlaksana.

B. Surat dan Hadits berkaitan dengan Perpustakaan
1. Surat Al- Maidah ayat 44
إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ ۚ فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا ۚ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
a.        Artinya :
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.

b.      Makna ( perpustakaan )  :
            Dalam surat ini ada arti bahwa Memelihara koleksi perpustakaan sama hal nya dengan orang-orang terdahulu memelihara Kitab-kitab Allah, sebagaimana dijelaskan Kitab-Kitab Allah meski dijaga, begitu juga halnya dengan buku yang ada di perpustakaan, karena keduanya adalah wujud yang tak ternilai. Buku adalah jendelanya dunia, maka perlulah kita menjaganya.

2. Surat An-Nisa Ayat 113
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ ۖ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ شَيْءٍ ۚ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ ۚ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا
a.     Artinya :
                Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.
 

b.      Makna ( perpustakaan ) :
            Bila kita hubungkan dengan perpustakaan  bisa dimaknai bahwa perpustakaan memberikan kebutuhan informasi pemakai, karena perpustakaan menyediakan koleksi yang berisi bahan-bahan rujukan, memberikan pengajaran dan ilmu pengetahuan serta tempat belajar sumber hidup. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat Al Quran bahwa orang-orang yang berilmu akan mendapatkan perlindungan dari Allah dan karunia bagi hambanya. Tanpa ilmu maka kita akan tertinggal jauh dari orang-orang lain.

3. Shahih Muslim No.231
     a.     Makna ( Perpustakaan )                     
            Permulaan turunnya wahyu, Allah memerintahkan Rasul agar mampu membaca. Sebagai sumber informasi, maka perpustakaan berperan penting dalam meningkatkan minat baca dan mewajibkan membaca. Karena membaca adalah tempat belajar cara untuk mengetahui informasi.

b. Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Wahyu pertama yang diterima Rasulullah adalah mimpi yang benar. Setiap kali beliau bermimpi, mimpi itu datang bagaikan terangnya Subuh. Hal itu terus beliau lakukan sampai tiba-tiba wahyu datang ketika beliau sedang berada di gua Hira'. Malaikat (Jibril as.) datang dan berkata: Bacalah. Beliau menjawab: Aku tidak dapat membaca Rasulullah saw. bersabda: Malaikat itu menarik dan mendekapku, hingga aku merasa kepayahan. Lalu ia melepaskanku seraya berkata: Bacalah. Aku menjawab: Aku tidak dapat membaca. Dia menarik dan mendekapku lagi, hingga aku merasa kepayahan.
Kemudian ia melepaskan sambil berkata: Bacalah. Aku menjawab: Aku tidak dapat membaca. Dan untuk yang ketiga kalinya ia menarik dan mendekapku sehingga aku merasa kepayahan, lalu ia melepaskanku dan berkata: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak ia ketahui. Rasulullah saw. pulang membawa ayat tersebut dalam keadaan gemetar, hingga beliau masuk ke rumah Khadijah seraya berkata: Selimuti aku, selimuti aku! Keluarganya pun menyelimutinya, hingga gemetarnya hilang.
Kemudian beliau berkata kepada Khadijah: Hai Khadijah, apa yang telah terjadi denganku? Lalu beliau menceritakan seluruh peristiwa. Beliau berkata: Aku benar-benar khawatir terhadap diriku. Khadijah menghibur beliau: Jangan begitu, bergembirahlah. Demi Allah, Allah tidak akan merendahkanmu selamanya. Demi Allah, sungguh engkau telah menyambung tali persaudaraan, engkau jujur dalam berkata: engkau telah memikul beban orang lain, engkau sering membantu keperluan orang tak punya, menjamu tamu dan selalu membela kebenaran.
Kemudian Khadijah mengajak beliau menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, saudara misan Khadijah. Dia adalah seorang penganut Kristen di masa Jahiliyah. Dia pandai menulis kitab berbahasa Arab dan menerjemahkan kitab Injil ke bahasa Arab, sesuai dengan kehendak Allah. Dia telah tua dan buta. Khadijah berkata kepadanya: Paman, dengarkanlah cerita keponakanmu ini (Muhammad).
Waraqah bin Naufal berkata: Hai keponakanku, apa yang engkau alami? Rasulullah saw. menceritakan semua peristiwa yang beliau alami. Mendengar penuturan itu, Waraqah berkata: Ini adalah Namus (Jibril as.) yang dahulu datang kepada Musa as. Seandainya saja di saat kenabianmu aku masih muda. Oh... seandainya saja aku masih hidup pada saat engkau diusir oleh kaummu. Rasulullah saw. bertanya: Apakah mereka akan mengusirku? Waraqah menjawab: Ya, setiap orang yang datang mengemban tugas sepertimu pasti dimusuhi. Jika harimu itu sempat kualami, tentu aku akan membelamu mati-matian. (Shahih Muslim No.231)

4. Hadits diriwayatkan oleh Muslim
a.   Hadits Dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu,
Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa melepaskan seorang mukmin dari kesusahan hidup di dunia, niscaya Allah akan melepaskan darinya kesusahan di hari kiamat, barang siapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya.
Barang siapa menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga.  Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabulloh dan mempelajarinya bersama-sama, melainkan akan turun kepada mereka ketenteraman, rahmat Allah akan menyelimuti mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan (para malaikat) yang berada di sisi-Nya. Barang siapa amalnya lambat, maka tidak akan disempurnakan oleh kemuliaan nasabnya.” (Hadits diriwayatkan oleh Muslim).

b. Makna ( Perpustakaan )
Diriwayatkan oleh Muslim bahwa bila kita memudahan urusan orang lain, maka urusan kita juga akan dipermudah Allah SWT. Begitu juga saat di perpustakaan kita harus mampu memberikan layanan yang baik, agar pemustaka mendapatkan kemudahan, misalnya dalam mencari jurnal, artikel dan sebagainya. Sikap dan etika kita dalam bertatakrama dengan pemustaka itu meski baik, ramah an sopan.

5.  Surat Al-Alaq ayat 1-5
     a.  Artinya :
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.”

        b. Makna ( perpustakaan ) :
         Pada ayat yang pertama Allah memerintahkan kepada Nabi agar membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan.D
engan demikian dalam makna yang lebih luas, ayat pertama merupakan perintah untuk mencari ilmu. Pada ayat ketiga Allah memerintahkan kembali kepada Nabi untuk membaca, karena bacaan tidak dapat melekat pada diri seseorang kecuali dengan mengulang-ulang dan membiasakannya.
         Pada ayat keempat Allah menjelaskan bahwa dengan karunia dan dengan perantaraan kalam terjadi proses belajar-mengajar antar manusia, hubungan dan komunikasi antar manusia, sehingga pengetahuan seseorang dapat di transfer kepada orang lain. Pada ayat kelima Allah menambahkan keterangan tentang limpahan karunia-Nya yang tidak terhingga kepada manusia, bahwa Allah menjadikan Nabi-Nya pandai membaca. Dari lima ayat Alquran yabg diturunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad dapat di ambil hikmah yang sangat berharga bahwa membaca adalah perintah pertama kali yang disebut Alquran.

6. Surat Yunus ayat 101
قُلِ ٱنظُرُوا۟ مَاذَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِى ٱلْءَايَٰتُ وَٱلنُّذُرُ عَن قَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُونَ
a.       Artinya :
“Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasulnya yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”.

b.      Makna ( perpustakaan ) :
Dalam ayat ini Allah swt memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw ( beserta umatnya) untuk memperhatikan apa yang ada di langit dan di bumi secara lebih mendetail. Perintah ini mengandung maksud agar manusia menggunakan akalnya untuk mempelajari dan menelit apa yang ada di langit dan di bumi. Kaitan dengan ilmu perpustakaan juga meski segala sesuatunya dipelajari agar bermanfaat. Karena suatu ilmu itu harus dibagikan, agar kelaknya tetap menjadi amalan bagi kita. Dalam perpustakaan begitu pentingnya ilmu, missal dalam hal pengorganisasian seperti pengindeksan atau pengkatalogan.
                                                                                               
7. Surat  Al-Baqarah ayat 164

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱلْفُلْكِ ٱلَّتِى
تَجْرِى فِى ٱلْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن مَّآءٍ فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍ وَتَصْرِيفِ ٱلرِّيَٰحِ وَٱلسَّحَابِ ٱلْمُسَخَّرِ بَيْنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

a.       Artinya :
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang di turunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu di hidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan dia tebarkan didalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda( kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti”.

b.      Makna ( perpustakaan ) :
Dalam Ayat ini, ada enam hal yang dapat kita jadikan bahan pemikiran dan perenungan yaitu kejadian langit dan bumi, pergantian siang dan malam, kapal yang berlayar di lautan, turunnya air hujan, adanya berbagai jenis binatang,  perkisaran angin dan pergeseran awan. Tentu saja dalam ayat ini memiliki banyak sekali pengetahuan, apabila kita mencari informasi nya, maka kita akan takjub dengan kekuasaan Allah SWT. Informasi ini perlu dikelola dengan baik, hal-hal yang berkaitan dengan alam semesta ini perlu dipelajari.

8. Berikut ini beberapa dalil-dalil Al-Hadits terkait dengan pendidikan :
1) H.R.Turmudzi
“Dari Ibn Umar, Rasullah saw bersabda “barang siapa belajar sebuah ilmu untuk selain Allah atau bertujuan selain Allah, maka bersiaplah tempatnya di neraka”
a. Makna ( perpustakaan ) :
Bahwa setiap tujuan itu meski didasari dengan niat yang baik, begitu pula niatan mencari ilmu meski dilandasi atas Allah SWT, karena bila niatan sudah tidak baik tentu api neraka sebagai balasannya.

2) H.R.Al.Baihaqi
“Rasulullah saw bersabda jadilah kamu orang pandai, pelajar, pendengar,atau pecinta.Dan janganlah kamu menjadi orang kelima sebab kamu akan binasa.”

a.       Makna ( perpustakaan ) :
            Nabi Muhammad SAW saja berpesan agar kita menjadi orang-orang yang pandai, pelajar, pendengar yang baik, namun jangan menjadi orang pecinta sebab akan binasa. Dimasa muda kita harus mampu menjaga diri dari perbuatan yang zina, karena pada masa muda inilah kita dihadapkan pada rintangan memilih antara kesenangan sesaat atau mencari ilmu.

3) Dari abu darda r.a
Berkata aku mendengar Rasulullah saw bersabda ‘siapa yang bepergian untuk menuntut ilmu Allah akan memudahkan jalan ke surga. Sesungguhnya para malaikat merendahkan sayapnya bagi orang yang menuntut ilmu pengetahuan sebagai bukti keridaan atas apa yang di perbuat oleh orang yang menuntut ilmu, semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, hingga ikan dan air niscaya memintakan ampunan kepada orang yang alim. Keutamaan orang alim di banding dengan orang lain yang beibadah (tanpa ilmu) di ibaratkan bagaikan kelebihan bulan atas bintang dan ulama adalah pewaris Nabi. Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham akan tetapi merekan mewariskan ilmu.Maka siapa yang memanfaatkan kesempatan ini berarti dia mengambil bagian yang sempurna”
a.       Makna ( perpustakaan ) :
            Dalam hadits ini dikatakan orang yang berilmu mesti dilandasi dengan iman, karena kedua nya saling berkaitan. Begitu dalam hal perpustakaan antara pengetahuan dan keramahan itu juga menjadi 2 hal yang tidak dapat dipisahkan.

9. Surat Al-Mujadalah ayat 11
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
a.       Artinya :
...Niscaya Allah SWT. 
akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah SWT.  Mahateliti apa yang kamu kerjakan”.

b. Makna ( Perpustakaan ) :
           Di dalam ajaran Islam, ilmu pengetahuan merupakan salah satu keutamaan di mana seseorang yang mempunyai ilmu pengetahuan akan mempunyai derajat yang tinggi. Dengan membaca seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan sehingga ia akan memperoleh kedudukan yang terhormat sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Mujadalah tersebut di atas.

10. Surat Al-Qalam ayat 1
                             نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَايَسْطُرُونَ
a. Artinya:     “Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan”.
b. Makna ( perpustakaan ) :
Ayat pertama dari surat al-Qalam tersebut menjelaskan bahwa qalam (pena) merupakan suatu alat tulis. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa surat al-Qalam ini diturunkan setelah lima ayat dari surat al-‘Alaq sebagai wahyu pertama. Ini mengandung indikasi bahwa kata qalam dalam surat al-‘Alaq dan surat al-Qalam mempunyai kaitan yang erat.  Afif Abdul Fattah Thabarah (1996) dalam buku Tafsir Juz ‘Amma menjelaskan tentang kata qalam  dalam ayat  4 surat al-‘Alaq.
Menurutnya, qalam (pena) sejak dahulu sampai sekarang masih tetap merupakan sarana pengajaran dan penyebaran ilmu pengetahuan yang paling utama. Hakikat ini masih belum tampak sekali ketika masa permulaan Islam atau masa pertama diturunkannya al-Qur’an, akan tetapi pada masa sekarang ketika ilmu-ilmu pengetahuan telah berkembang dengan pesatnya maka qalam (pena) merupakan sarana yang sangat penting. 

11. HR. Muslim, dalam hadits Arbain An-Nawawi ke 36     
  a. (HR. Muslim, dalam hadits Arbain An-Nawawi ke 36).
Sementara itu dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat.  Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutup aib seorang muslim,  pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya” (HR. Muslim, dapat dilihat juga dalam hadits Arbain An-Nawawi ke 36).

Makna ( Perpustakaan ) :
 Hadits ini seolah menerangkan bahwa salah satu cara memberikan layanan yang terbaik adalah dengan mempermudah urusan orang lain, maka tentu Allah SWT yang akan mempermudah  urusan kita. Permudahlah jangan dipersulit. Dalam konteks layanan perpustakaan tentu saja hal ini dapat dilaksanakan. Peraturan dan kebijakan yang dibuat perpustakaan seharusnya  bertujuan untuk memudahkan dan bukan untuk menyulitkan. Bila kemudian muncul Peraturan lain yang terkesan kurang memudahkan, seperti menentukan batasan jumlah  buku yang dipinjam, sebenarnya hal itu bermaksud untuk memberikan kesempatan kepada  peminjam lain yang juga sama-sama membutuhkan.
Salah satu hal yang menjadi kepastian di dunia ini adalah bahwa seluruh pekerjaan manusia adalah memberikan layanan kepada manusia lain. Dari mulai tukang semir sampai presiden, sekalipun tugas mereka adalah sama yaitu memberikan pelayanan. Apabila suatu pekerjaan ingin dianggap sebagai sebuah pekerjaan yang terbaik maka syaratnya adalah harus memberikan layanan yang terbaik, walau serendah apapun  pekerjaan itu dalam pandangan masyarakat.

12. Surat Al -Baqarah ayat 267
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنفِقُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ أَخْرَجْنَا لَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ ۖ
وَلَا تَيَمَّمُوا۟ ٱلْخَبِيثَ مِنْهُ تُنفِقُونَ وَلَسْتُم بِـَٔاخِذِيهِ إِلَّآ أَن تُغْمِضُوا۟ فِيهِ ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ
a.       Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman!, infakanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan  sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Janganlah kamu memilih  yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah  Maha kaya, Maha terpuji”.

b.       Makna ( perpustakaan ) :
Dalam ayat tersebut kita dapat memahami bahwa dalam memberikan sesuatu, baik yang berupa barang maupun jasa maka seharusnya kita memberikan yang terbaik. Pengadaan buku, fasilitas dan penambahan staf perpustakaan juga bertujuan untuk memberikan layanan yang maksimal, yang dapat memudahkan semua dalam memenuhi kebutuhannya. Bila fasilitas dan staf perpustakaan masih sangat terbatas, maka manajer perpustakaan harus berfikir kreatif agar layanan yang memuaskan tetap dapat dilaksanakan.
Bila kita mau meniru sedikit prinsip dari teori Law of Attraction, yang menyatakan bahwa bila kita bersikap baik pada manusia dan lingkungan di sekitar kita, maka yakinlah bahwa manusia dan lingkungan di sekitar kita juga akan berbuat baik kepada kita. Singkatnya bila kita ingin urusan kita dipermudah, maka permudahlah urusan orang lain. Bila kita ingin berbahagia, maka tebarlah kebahagian kepada orang lain terlebih dahulu.

 13. Surat Al-Jumu’ah ayat 10       
فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
a.       Artinya :
“Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung”.

b.      Makna ( perpustakaan ) :
Ayat ini mengisyaratkan kepada kita apabila kita telah melaksanakan ibadah menghadap  kepada Allah SWT, maka mari kita lanjutkan pengabdian kepada-Nya dengan cara mencari peluang, mendulang kesempatan, berinovasi dan berkreatifitas agar kita dapat terus mengembangkan diri. Makna bertebaran di muka bumi Allah, tidak hanya berarti  bahwa kita dengan melakukan browsing   atau googling  di dunia maya. Internet ibarat miniatur dari alam semesta yang  begitu luas.
Dengan internet kita dapat menemukan informasi tentang pengembangan karir, bisnis dunia informasi atau yang paling sederhana memperdalam wawasan kita dalam bidang perpustakaan dan informasi. Sebut saja situs seperti ELIS, ODLIS atau loc.gov, itu semua adalah contoh “rumah’ di dunia maya yang mau melayani kita berbagai informasi di bidang perpustakaan dan perkembangannya.

14. HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628
 “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual Minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.”

a.       Makna ( perpustakaan )  :
 Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kualifikasinya sebagai seorang  pustakawan professional, pustakawan harus pandai mencari mitra kerja yang dapat diajak kerjasama dan menghasilkan produk kinerja yang baik. Seorang teman kerja yang baik dan professional secara tidak langsung ia akan menjadi guru kita dalam melaksanakan pekerjaan. Mitra kerja yang beretos kerja tinggi dan berdedikasi tinggi akan menyebarkan keadaan positif bagi pekerja lainnya. Mitra kerja yang baik juga akan mengangkat prestasi dari rekan kerja dan bagian yang dipimpinnya.
Sebagai pelayan masyarakat dalam bidang perpustakaan dan informasi, sudah sepantasnya kita juga mencari mitra kerja yang seperti itu. Seorang mitra kerja yang bukan hanya terampil dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga seorang mitra kerja yang memposisikan dirinya sebagai teman yang baik untuk kita, sehingga tidak ada kesan junior atau senior dalam pekerjaan. Namun, hal ini bukan berarti kita harus tebang pilih dalam mencari teman ”. Pada dasarnya semua pegawai itu adalah kawan, namun kita harus tahu kepada siapa kita mengambil contoh dan teladan dalam sebuah pekerjaan, itulah maksud utama dari mencari mitra kerja yang tepat dan baik.


15. HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-kabir no. 4257
“Pilihlah tetangga sebelum menentukan untuk berdomisili di  suatu tempat dan pilihlah teman perjalanan sebelum menentukan arah perjalanan.”
a.       Makna ( Perpustakaan ) :
Lingkungan kerja yang baik juga sangat berpengaruh terhadap kinerja seorang  pustakawan. Dalam mencari pekerjaan tentu saja kita berharap mendapatkan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan. Namun, bila situasinya ternyata tidak seperti yang kita  bayangkan, maka sudah seharusnya kita mencoba menciptakan lingkungan kerja yang  baik, yang kita mulai dari diri kita sendiri. Kita harus menjadi pribadi yang mudah memberikan pengaruh yang baik, cepat mengadaptasi kebaikan, dan mampu bertahan terhadap lingkungan kerja yang tidak baik.
  
16.  Surat Thahaa ayat 114
فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلْمَلِكُ ٱلْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِٱلْقُرْءَانِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰٓ إِلَيْكَ وَحْيُهُۥ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا
a. Artinya :
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan".

b. Makna ( perpustakaan ) :
Dalam melakukan sesuatu kita tidak boleh terburu-buru, maka dari itu perlunya persiapan yang matang agar hasilnya baik. Dan bahkan Muhammad SAW memohon agar ilmu nya ditambahkan oleh Allah SWT. Tentu kaitannya dengan perpustakaan kita meski terampil dalam bekerja, karena di perpustakaan itu memerlukan ilmu ketelatennan dan ketekunan.

17. Surat Shaad ayat 29
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
a.       Artinya :
”ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”
b.      Makna ( perpustakaan ) :
Maksudnya supaya mereka memperhatikan makna-makna yang terkandung di dalamnya,) mendapat nasihat (orang-orang yang mempunyai pikiran) yaitu yang berakal. Begitu juga halnya dengan membaca buku yang ada di perpustakaan kita perlu memperhatikan bacaannya arti kita mampu mengambil makna atau isi yang terkadung.   

18. Surat At-Taubah ayat 122
وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
a.       Artinya  :            Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agamadanuntukmemberiperingatankepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
       b. Makna ( perustakaan ) :
         Ayat ini menjelaskan tentang pembagian wilayah kerja manusia, disamping berjuang dalam peperangan Allahmemerintahkanagarkitamemilikiilmupengetahuan.Karena ilmu pengetahuan itu sangat penting bagi kelangsungan hidup kita. Dalam perustakaan juga terdapat pembagian dalam system keorganisasian nya baik dari segi peran dan fungsinya.




19. Surat Al-Kahfi ayat 66

قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰٓ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
a. Artinya : :
              Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"

b. Makna ( perpustakaan ) :
             Intinya bahwa ilmu pengetahuan manusia itu ada batasnya, di atas kecerdasan kita masih ada lagi orang yang cerdas, sehingga kita tidak boleh sombong dengan ilm yanh kita miliki. Belajar itu sampai akhir hayat, begitu pentingnya ilmu bagi seorang yang beriman.

20. Surat  Al-A’raf ayat 154
وَلَمَّا سَكَتَ عَن مُّوسَى ٱلْغَضَبُ أَخَذَ ٱلْأَلْوَاحَ ۖ وَفِى نُسْخَتِهَا هُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِينَ هُمْ لِرَبِّهِمْ
a.       Artinya:
Dan sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) lauh-aluh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.

b.      Makna ( perpustakaan ) :
Kita sebagai manusia harus bisa bersabar, bila dalam amarah maka duduklah saat keadaan berdiri. Dan bila berdiri pada berpindahlah posisi, agar amarahnya reda. Berhungan dengan perpustakaan bahwa bila kita banyak membaca tentu akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan dari tulisan. Karena dengan membaca tentu kita akan mendapatkan petunjuk. Dalam menghadapi pemustaka kita harus mampu bersikap dengan baik, karena kita mengahdai banyak orang.

21. Surat  Al-Qamar ayat 53
وَكُلُّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ مُّسْتَطَرٌ
a.      Artinya: Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.

b.      Makna ( perpustakaan ) :
Jelas Allah memberitahukan bahwa segala sesuatu urusan itu ada aturannya, dan setiap yang memiliki aturan baik itu besar maupun kecil pasti tertulis. Jelas sekali berarti ilmu perpustakaan itu sangat berkaitan dengan ayat-ayat alquran, dimana banyaknya pembahasan tentang tulisan, membaca, ataupun pengetahuan. Jika dilihat secara tafsir maka yang dimaksud adalah segala dosa dan amal perbuatan besar maupun kecil tertulis di lauh mahfuz.Namun jika dipandang dari sisi lain maka dalam ayat ini terdapat pesan tersirat agar kita menulis.

22. HR. Bukhari, HR. Tirmidzi dan Abu Dawud
       “Dari Abdullah bin Abbas menceritakan bahwa Rasulullah SAW mengutus seorang laki-laki untuk (membawa) surat beliau, dan ia di suruh untuk menyerahkan kepada pembesar Bahrain, maka pembesar Bahrain itu menyerahkannya kepada Kisra (gelar raja Persia). Ketika Kisra membacanya, maka surat itu dirobeknya. Saya mengira bahwa Ibnul Musayyab berkata, maka Rasulullah SAW mendoakan mereka agar mereka dirobek-robek.” (HR. Bukhari)
 “Dari Annas bin Malik: bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW menulis (surat) sebelum wafatnya beliau kepada Kisra (gelar raja Persia) dan kepada Kaisar, kepada Najasyi (raja negri Habsyah) dan kepada setiap pembesar kerajaan. Rasulullah SAW mengajak mereka untuk memeluk agama Islam, dan bukan Najasy yang telah beragama Islam.” (HR. Tirmidzi)
 “Dari Abu Huraira r.a berkata: sesungguhnya Nabi telah berceramah, maka beliau menuturkan sebuah cerita di dalam hadis. Maka Abu Syahin berkata: tulislah untukku wahai Rasulullah. Maka Rasulullah berkata: tulislah untuk Abu Syahin. (HR. Tirmidzi)
 “Telah menceritakan kepada kami Musaddad dan Abu Bakar bin Abu Syaibah mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah bin Al-Akhnas dari Al-Walid bin Abdullah bin Abu Mughits dari Yusuf bin Mahik dari Abdullah bin 'Amru ia berkata, "Aku menulis segala sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, agar aku bisa menghafalnya.
Kemudian orang-orang Quraisy melarangku dan mereka berkata, 'Apakah engkau akan menulis segala sesuatu yang engkau dengar, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang manusia yang berbicara dalam keadaan marah dan senang?' Aku pun tidak menulis lagi, kemudian hal itu aku ceritakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu berisyarat dengan meletakkan jarinya pada mulut, lalu bersabda: "Tulislah, demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, tidaklah keluar darinya (mulut) kecuali kebenaran." (HR. Abu Dawud)
a.       Makna ( perpustakaan ) :
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Menulis merupakan gabungan tiga komponen yang harus bergerak sinergis, yaitu gerak otot, otak dan hati. Dalam agama Islam, menulis merupakan suatu kegiatan yang dianjurkan.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya ayat-ayat Al-quran yang menyebutkan kata ‘tulis’, ‘menulis’ atau ‘tulislah’. Sekurang-kurangnya terdapat 17 ayat Al-quran yang menyebutkan ketiga kata tersebut. Seandainya tidak ada budaya tulis menulis, niscaya hilanglah pengetahuan itu dari muka bumi, tidak ada bekas bekas tersisa dari agama ini. Karena menulis merupakan pengikat segala jenis ilmu dan segala jenis pengetahuan, menulis sebagai perantara membatasi dan mempertahankan informasi serta ungkapan-ungkapan dari kaum terdahulu.
Menulis merupakan alat untuk menyambungkan dan estafetnya ilmu pengetahuan dari umat ke umat, generasi ke generasi, masa ke masa, sehingga pengetahuan tetap terjaga dan terlindungi, kemudian atas tulisan itu pengetahuan menjadi berkembang dan bertambah sesuai yang di kehendaki Allah SWT. Dalam suatu Atsar disebutkan: “ikatlah ilmu pengetahuan dengan tulisan”.

23. Surat al-Luqman ayat 27
وَلَوْ أَنَّمَا فِى ٱلْأَرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلَٰمٌ وَٱلْبَحْرُ يَمُدُّهُۥ مِنۢ بَعْدِهِۦ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَٰتُ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
a. Artinya :
              Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
b. Makna ( perpustakaan ) :
Yang mengungkapkan tentang pengetahuan-pengetahuan-Nya dengan menuliskan dengan memakai pena-pena itu dan berikut tambahan tujuh laut sebagai tintanya, serta tidak pula dengan tambahan yang lebih banyak dari itu, karena pengetahuan Allah tiada batasnya. Maka dari itu kita sebagai makhluknya perlu memilki pengetahuan walau hanya sebiji sara.






         KESIMPULAN
kemudian Allah mengajari manusia ilmu yang paling utama yaitu membaca dan menulis dan menganugerahkannya berbagai ilmu. Di samping itu dari beberapa pengetian dalam surat Al-quran, pengertian al-qalam sebagai suatu alat tulis juga memberikan makna akan pentingnya melestarikan informasi dalam bentuk tulisan. Informasi dalam bentuk tulisan ini  mempunyai keunggulan tersendiri, baik dalam hal usia informasi yang dapat lebih lama selama media tersebut tersimpan maupun dalam hal penyebarluasannya. Hal ini berbeda dengan informasi lisan yang lebih mudah hilang dan sangat terbatas jangkauan penyebarluasannya.
Dalam praktek kepustakawanan, tradisi tulisan ini menjadi pilar tumbuhnya perpustakaan. Informasi dalam bentuk tulisan inilah yang menjadi perhatian perpustakaan di dalam upaya kegiatan penyediaan informasi. Selanjutnya ajaran membaca seperti disebutkan dalam surat al-‘Alaq dikaitkan dengan nama Tuhan (bi ismi robbika), bacalah.
Menurut Quraish Shihab (1993), perintah ‘membaca’ yang diikuti dengan kalimat “dengan nama Tuhanmu” seperti dalam ayat pertama surat al-Alaq tersebut mengandung pengertian bahwa di samping kegiatan membaca memerlukan keikhlasan atau kesadaran murni dari dalam diri seseorang (ikhlas), juga mengandung pengertian akan perlunya bahan bacaan yang dapat mengantarkannya kepada kedekatan dengan Allah SWT.  Dengan kata lain perlu memilih bahan bacaan yang tepat.
Dalam kerangka kepustakawanan, maka kegiatan penyediaan koleksi yang dilakukan oleh perpustakaan sebagai bahan-bahan bacaan bagi pemakai perlu mempertimbangkan kesesuaian dengan kebutuhan pemakai. Ketersediaan bahan bacaan yang sesuai dapat menimbulkan keikhlasan dalam membacanya sehingga ia dapat memahami kandungan atau isi bahan bacaan sebagai suatu pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya.
Di samping itu di dalam penyediaan koleksi tersebut perlu memperhatikan dampak dari bahan-bahan bacaan. Bahan bacaan yang baik adalah yang bermanfaat bagi pembacanya serta dapat mendekatkan pada Tuhan.  Dengan demikian dalam konteks kepustakawanan maka dapat dikatakan bahwa di dalam ajaran Islam melalui surat al-‘Alaq sangat mendorong bagi para pemeluknya untuk senantiasa membaca baik melalui teks-teks tertulis maupun tidak tertulis. Membaca akan menjadikan seseorang menjadi bertambah ilmu pengetahuannya, dan akan menjadikan masyarakat berkembang peradabannya.
Dalam kerangka ini maka keberadaan suatu perpustakaan merupakan alat atau sarana di dalam rangka mewujudkan budaya baca sebagai bagian dari pelaksanaan ajaran agama. Kegiatan membaca sebagai bagian penting dalam konsep kepustakawanan muslim tidak saja ditujukan bagi peningkatan pengetahuan semata-mata, akan tetapi pada gilirannya diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan keagungan Tuhan sebagai pencipta manusia dan seluruh jagat alam raya dan isinya.










                                             DAFTAR PUSTAKA
Sofyan Efendi. 27 Maret 2006.Informasi ayat pendidikan. Diakses pada hari Minggu, 18 Maret 2018. Pukul 15. 40 WIB.

http://opi.110mb.com/ Diakses pada hari Minggu, 18 Maret 2018. Pukul 16.15 WIB

http://www.bacaanmadani.com/2018/01/kandungan-surat-al-alaq-ayat-1-5.html. Diakses pada 19  Maret 2018. Pukul 13.20 WIB.

Nandang Burhanudin, Mushaf al-Burhan. 2009. Bandung: CV. Media Fitrah Rabbani. hal. 45.

http//jalandakwahbersama.wordpress.com mudahkanlah-urusan-orang-lain/

Nandang Burhanudin, Mushaf al-Burhan, hal. 553 dan hal. 543

Terdapat dalam artikel berjudul: “Pengaruh Teman Bergaul” karya Adika Mianoki di situs  http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/pengaruh-teman-bergaul.html Diakses pada 19 Maret 2018. Pukul 16.35 WIB.

Terdapat dalam artikel Muhammad Abduh, “Pengaruh Lingkungan Pergaulan”, di situs: http://ustadzaris.com/pengaruh-lingkungan-pergaulan. Diakses pada 18 Maret 2018. Pukul 20.36 WIB.




Komentar